Jumat, 08 April 2011

Constructive Cost Model (COCOMO)

COCOMO adalah sebuah model yang didesain oleh Barry Boehm untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.
Pada tahun 1981,Barry Boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama COCOMO, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan estimasi / perkiraan jumlah Person-Months untuk mengembangkan suatu produk software. Referensi pada model ini dikenal dengan nama COCOMO 81. 
Pada tahun 1990, muncul suatu model estimasi baru yang disebut dengan COCOMO II. Secara umum referensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada original COCOMO model yaitu COCOMO 81, setelah itu merujuk pada COCOMO II. 
Model estimasi COCOMO telah digunakan oleh ribuan project manager suatu proyek perangkat lunak, dan berdasar pada pengalaman dari ratusan proyek sebelumnya. Tidak seperti model estimasi biaya yang lain, COCOMO adalah model terbuka, sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk : 

  •       Dasar persamaan perkiraan biaya 
  •       Setiap asumsi yang dibuat dalam model 
  •       Setiap definisi 
  •       Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit 
Perhitungan paling fundamental dalam COCOMO model adalah penggunaan Effort Equation (Persamaan Usaha) untuk mengestimasi jumlah dari Person-Months yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek. Sebagian besar dari hasil-hasil lain COCOMO, termasuk estimasi untuk Requirement dan Maintenance berasal dari persamaan tersebut. kependekatan dari Constructive Cost Model (Model Biaya Konstruktif). Hirarki model Boehm berbentuk sbb :
Model 1 :        Model COCOMO Dasar menghitung usaha pengembangan PL (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran prgram yang diekspresikan dalam baris kode yang diestimasi.
Model 2 :        Model COCOMO Intermediate menghitung usaha pengembangan PL sebagai fungsi ukuran program dan serangkaian “pengendali biaya” yang menyangkut penilaian yang subyektif terhadap produk, perangkat keras personil, dan atribut proyek.
Model 3 :        Model COCOMO advanced menghubungkan semua karakteristik versi ntermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL.

Model COCOMO Dasar
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:

  •      Proyek organik (organic modeAdalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
  •       Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
  •       Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat

Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO)
Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:

1. Atribut produk (product attributes)
1.                  Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
2.                  Ukuran basis data aplikasi (DATA)
3.                  Kompleksitas produk (CPLX)

2. Atribut perangkat keras (computer attributes)
1.                  Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
2.                  Memori yang dipakai (STOR)
3.                  Kecepatan mesin virtual (VIRT)
4.                  Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)

3. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
1.                  Kemampuan analisis (ACAP)
2.                  Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
3.                  Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
4.                  Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
5.                  Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)

4. Atribut proyek (project attributes)
1.                  Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)
2.                  Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
3.                  Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED)

Sumber
http://www.nuansahati.co.cc/2009/12/constructive-cost-model-cocomo.html
http://dian-rahmaddani.blogspot.com/2010/01/constructive-cost-model-cocomo.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar